Jumat, 04 Maret 2016

Cowok Sundal dan Cewek Binal

SENYUM-senyum nakal dari cowok sundal disambut cewek binal, kemudian syahwat atas nama cinta diobral. Begitulah kalau nafsu sudah menggatal. Birahi kian mengental, budaya seks bebas menjadi brutal. Kalau dinasehati sudah kebal. Segala ujaran kebaikan pastilah mental. Ketelanjangan asmara dibebasliarkan serupa kadal. Membuat orang tua kerap tersengal. Akibat selalu saja dibuat kesal.
Dipikirnya pacaran itu bikin gaul dan terkenal. Padahal kalau hamil di luar nikah akan membuat jiwa jadi pembegal. Aborsi dipilih sebagai solusi daripada harga diri di mata manusia jadi terpental. Padahal harga diri di mata Allah mestinya jauh diutamakan di dalam akal. Mengapa cowok begitu mudahnya berbuat sundal, menjadikan cewek ikut-ikutan menjadi binal. Harusnya kalau memang cinta buat saja menjadi halal.
Jadi cowok harus menjauhi tipikal para begundal. Sibuk jadi penjahat asmara yang paling berandal. Daripada begitu, alangkah lebih baik kalau mencari modal. Kerja yang giat sembari menguatkan spiritual. Bila dirasa memilki kecukupan finansial, didukung pula dengan kemantapan moral, menikah itulah ungkapan cinta yang paling legal. Setelah menikah, hubungan suami istri menjadi amal.
Sudahi bertabiat bebal, dengarlah nasihat orang tua agar ikhtiar cinta sebagai penyempurna separuh agama kian menebal. Senyum-senyum nakal jangan diobral, itu pun kalau memang masih mau disebut insan yang berakal. Ingatlah dunia ini tidaklah kekal. Suatu saat kehidupan pasti menemu ajal, apabila menimbul dosa niscaya neraka menjadi tempat mangkal. Saat meniti jembatan shirathal mustaqim langsung terjungkal. Bila sudah begitu pastilah akan menemu sesal.